DEMOKRASI INDONESIA
A. Pengertian Demokrasi dan Demokratisasi
Demokrasi merupakan suatu sitem politik yang diterima oleh banyak negara salah satunya Indonesia, karena dianggap mampu menyelesaikan dan mengatur hubungan sosial dan politik, baik dalam melibatkan kepentingan antar individu dalam masyarakat, hubungan antar masyarakat atau hubungan masyarakat dan negara maupun hubungan negara dan negara.
Demokrasi adalah suatu metode politik, sebuah mekanisme untuk memilih
pemimpin politik. Warga negara diberi kesempatan untuk memilih salah satu
diantara pemimpin-pemimpin politik yang bersaing meraih suara (David Lechmann,
1989).
Demokratisasi adalah
sebuah proses pendemokrasian segenap rakyat untuk ikut serta dalam pemerintahan
melalui wakil-wakilnya atau ikut serta dalam berbagai bidang kegiatan
(masyarakat atau negara) baik itu secara langsung ataupun tidak langsung,
dengan mengutamakan persamaan akan hak, kewajiban serta perlakuan yang sama
bagi setiap warga negara. Atau demokratisasi bisa pula dikatakan sebagai suatu
proses untuk menuju demokrasi. Untuk dapat mengakselerasi praktek demokratisasi dapat ditingkatkan,
maka perlu upaya-upaya konkrit yang harus dilakukan, diantaranya adalah
penanaman atas nilai-nilai demokrasi secara individual ditingkatkan,
pembentukan masyarakat sipil dan kelembagaan sosial, perbaikan kinerja parlemen
dan peningkatan kepekaan pemerintah. Bangsa Indonesia yang masih dalam taraf
belajar berdemokrasi harus selalu belajar dan melakukan pembenahan di segala
bidang. Kelemahan yang terjadi selama satu dekade proses reformasi digulirkan
sebaiknya terus dikoreksi dan diperbaiki. Dengan cara ini maka praktek
demokrasi untuk demokratisasi akan lebih baik.
B. Praktik Demokrasi di Indonesia
Tahun 1998 adalah awal
baru dalam sistem politik di Indonesia. Setelah hampir 32 tahun dengan sistem
politik yang sangat militeristik dan bersifat sentralistik. Saatnya ditahun
1998 untuk berseminya tunas – tunas demokrasi di Indonesia. Reformasi politik
yang telah berlangsung selama lebih dari 10 tahun memberikan manfaat yang besar
bagi dinamika sistem politik di Indonesia. Fenomena kebebasan politik ini
diharapkan dapat menjadi sarana bagi terbangunnya suatu tata pemerintahan yang
bersih, adil dan berwibawa. Pada masa orde baru presiden adalah penguasa tunggal yang
tidak bisa disentuh oleh hukum. Namun ketika refromasi terjadi presiden dapat
ditumbangkan dari kekuasaanya melalui mekanisme kontitusional oleh rakyat. Ini
adalah kemajuan sistem politik diindonesia. Hal lainya seperti tejadinya pemilu
yang relatif lancar pada tahu 1999, 2004 dan 2009. Sebagai negara demokrasi,
pemilu adalah kegiatan untuk mempertegas
arah konsolidasi dan penguatan kelembagaan politik. Terlakasanaya pemilu diindonesia maka
transisi demokrasi berjalan sesuai rencana dan mampu mendorong indonesia
sebagai negara “South East Asia’s only fully functioning Democracy”.
Proses demokratisasi di Indonesia akan
menjamin semakin kokohnya sistem demokrasi sosial yang berlanjut (suistainable
constitutional democracy), dimana hal ini sangat dibutuhkan guna menempatkannya
sebagai instrumen efektif yang bekerja bagi terwujudnya kesejahteraan
masyarakat. Proses demokrasi tidak
selamanya berjalan baik masih banyak kelemahan dan kekurang dalam menjalankan
demokrasi. Salah satu kekurangannya adalah disektor masyarakat baik dalam
bidang ekonomi maupun pendidikan yang masih jauh dari apa yang diharapkan
masyarakat Pemaksaan kehendak, kekerasan politik, korupsi dan keculasan yang
dilakukan aparat legislatif, eksekutif dan yudikatif bukannya semakin menyusut
namun menunjukkan eskalasi yang meningkat, munculnya puluhan partai baru pada
pemilu 2009 tidak memberikan rasa
optimisme pada masyarakat, namun justru menciptakan rasa pesimis, skeptis
bahkan sikap sinis. Dan menimbulkan anggapan didalam masyarakat bahwa partai
politik adalah kedok untuk mewujudkan hasrat pribadi bukan untuk
menyejahterakan masyarakat.
Dapat dikatakan bahwa
proses demokratisasi diindonesia baru sebatas meningkatkan kebebasan poltik dan
penghargaan atas HAM, belum membawa kepada kemajuan ekonomi yang cepat yang
mampu mengentaskan jerat kemiskinan. Demokratisasi di Indonesia masih direcoki
dengan tindakantindakan anarkis dan menyulut kekacauan sosial. Hal ini
disebabkan karena iklim demokratis yang seharusnya mengedepankan tatanan dan
ketertiban serta moralitas dalam berpolitik, namun dalam prakteknya yang
terjadi adalah merebaknya fenomena dimana pemimpin dan masyarakat dapat
melakukan apapun sesuai dengan yang mereka inginkan dan sistem hukum (aturan)
dilecehkan serta tidak dihormati.
Akselerasi demokratisasi
di Indonesia masih panjang dan berliku, masih dibutuhkan upaya-upaya yang
konkret di dalam mengimplementasikan konsep demokrasi ini. Adapun upaya-upaya
itu diantaranya adalah:
1.Pemahaman nilai-nilai demokrasi secara individual.
Nilai-nilai yang mendorong terwujudnya kompetisi, partisipasi dan kebebasan
perlu diinternalisasi pada tingkat individual sehingga terwujud tata tertib
sosial.
2. Pembentukan masyarakat sipil dan kelembagaan sosial.
Demokrasi mensyaratkan adanya masyarakat sipil yang mandiri (Chandoke, 1999)
yaitu masyarakat yang sadar akan terbentuknya ketertiban sosial tanpa melalui
caracara kekerasan. Agar tercipta
masyarakat yang tertib dan kritis itu maka diperlukan adanya penguatan
kapasitas kelembagaan masyarakat yang dapat dijadikan sebagai sarana untuk
perjuangan masyarakat.
3.Perbaikan kinerja parlemen, yaitu peningkatan kapasitas
lembaga legislatif sebagai institusi politik yang mewakili kepentingan
masyarakat baik di tingkat lokal, regional dan nasional dirasa sangat mutlak
diperlukan.Upaya penyempurnaan
proses demokratisasi di Indonesia adalah suatu hal yang masih harus dilakukan.
Kalau tidak ada perubahan maka apatisme publik akan semakin menguat, tingkat
partisipasi politik semakin melemah dan dampaknya tidak mustahil akan terjadi
“negara yang gagal” (the failled state) tentu hal ini adalah suatu hal yang
tidak kita inginkan dan sekuat tenaga harus dihindari.
4.Peningkatan kepekaan pemerintah, hal ini terjadi bila secara
umum pemerintah bisa menegakkan keadilan dan sekaligus mensejahterakan
kehidupan segenap lapisan kehidupan masyarakat yang ada di
negara Indonesia.
C. Simpulan
Demokrasi
adalah suatu metode politik, sebuah mekanisme untuk memilih pemimpin politik.
Ambruknya ideologi komunisme Uni Soviet tahun 1989, setidaknya telah menjadi
momentum penting bagi perluasan demokrasi sebagai wacana pilihan sistem
politik. Konsep demokrasi dianggap mampu dan nyata untuk mengatasi masalah
sosial politik yang dihadapi berbagai negara. Demokratisasi di Indonesia masih
direcoki dengan Tindakan – Tindakan anarkis dan menyulut kekacauan sosial. Hal
ini disebabkan karena iklim demokratis yang seharusnya mengedepankan tatanan
dan ketertiban serta moralitas dalam berpolitik, namun dalam prakteknya yang
terjadi adalah merebaknya fenomena dimana pemimpin dan masyarakat dapat
melakukan apapun sesuai dengan yang mereka inginkan dan sistem hukum (aturan)
dilecehkan serta tidak dihormat. Dalam hal ini semua pihak harus andil dalam
merespon dinamika yang terjadi. Aparat penyelenggara negara baik legislatif,
eksekutif maupun yudikatif harus berani melakukan langkah koreksi untuk
penyempurnaan secara signifikan. Hanya dengan cara inilah maka frozen
democracies dapat dicegah, the failled state dapat dihindari dan bangsa ini
dapat lolos dari ujian demokrasi.
Demokrasi yang mengglobal
membawa konsekuensi pada rawannya paham separatisme suatu negara. Arus
globalisasi dan demokratisasi tidak mengenal ruang dan waktu dan bahkan tak
mengenal sasaran negara. Kuatnya arus globalisasi dan demokratisasi tersebut
“memaksa” peran politik negara untuk melindungi kedaulatan politik nasionalnya.
Dengan kata lain, globalisasi dan demokratisasi telah memberikan dampak yang
cukup signifikan bagi tumbuhnya kesadaran berpolitik dan berdemokrasi.
image source
Nining Sariningsih
Komentar
Posting Komentar